Antisipasi Covid-19 Jelang Libur Nataru, PPKM Bakal Diterapkan Kembali di Batujajar
- Gilang Fathu
- 12/12/2022
- 18:00
Cililinku, -Antisipasi melonjaknya kasus Covid-19 di Kecamatan Batujajar menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level satu bakal diterapkan kembali, Senin, (12/12/2022).
Kepala Puskesmas Batujajar Drajat Prih Hardono menuturkan penerapan PPKM diberlakukan hingga tanggal 1 Januari 2023.
“Maka dari itu pemerintah untuk mengantisipasi liburan nataru PPKM level 1 diberlakukan sampai tanggal 1 Januari 2023,” tuturnya.
Baca Juga: Hadapi Resesi 2023, Pemdes Galanggang Dorong Masyarakat Tingkatkan Kreatifitas dan Inovasi
Drajat juga menyebut bahwa kasus Covid-19 di wilayah Batujajar saat ini sudah melandai.
“Alhamdulillah di wilayah kerja puskesmas Batujajar kasus Covid-19 sudah melandai dan kemarin sempet ada satu kasus namun sudah sembuh,” ungkap Drajat.
Untuk varian baru XBB, ia mengatakan pihaknya belum menemukan kasus tersebut di wilayah kerja puskesmas Batujajar.
“Dibeberapa kecamatan mungkin ada peningkatan, terutama varian baru yang XBB. Kalau di Batujajar belum ada,” terang dia.
Hari libur Nataru memang sering dimanfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Tak jarang juga masyarakat mengunjungi tempat-tempat wisata.
Hal tersebut dikhawatirkan bisa berpotensi melonjaknya kasus Covid-19 seperti di tahun sebelumnya karena adanya kerumunan.
Saat ini, kata Drajat, pemerintah sedang berupaya untuk beralih dari pandemi menjadi endemi. Oleh sebab itu, pihaknya bakal terus mensosialisasikan pentingnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi.
“Jadi hanya ada dua cara untuk beralih menjadi endemi. Kita kan mau transisi dari pandemi ke endemi, nah ada dua cara yaitu dengan vaksinasi booster dan menerapkan prokes,” Katanya.
Orang nomor satu di puskesmas Batujajar ini juga menyatakan bahwa antusias masyarakat dalam menjalani vaksinasi sangat tinggi.
“Alhamdulillah kalau di Batujajar kebetulan kita juara satu untuk Vaksinasi Covid-19 dan sekarang masih berlangsung,” ungkap dia.
Kendati demikian, ia menyayangkan terbatasnya stok vaksin di tengah antusias masyarakat yang tinggi dalam menjalani vaksinasi.
“Namun untuk vaksin kebetulan terbatas, jadi kita sudah mulai memakai vaksin dalam negeri IndoVac, tapi masih terbatas,” tukasnya.***