Dorong Potensi di Bidang Pertanian, Pemdes Singajaya Akui Penataan Konsep Masih Jadi PR
- Gilang Fathu
- 06/12/2022
- 15:37
Cililinku, Cihampelas-Pemerintah Desa Singajaya berupaya untuk terus mendorong potensi-potensi yang ada di wilayahnya, Selasa, 6 Desember 2022.
Potensi Desa dalam bidang pertanian dan wisata jadi andalan Pemdes Singajaya untuk menumbuhkan tingkat perekonomian.
Sayangnya, potensi wisata unggulan Desa Singajaya yaitu Gantole masih dikelola oleh Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) sehingga tidak menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PAD).
Baca Juga: Tuntun Kenaikan UMK, Buruh Long March dari Batujajar ke Gedung Sate
“Ada gantole, tapi berhubung itu bukan aset desa, itu masih aset Pemda KBB jadi potensi tersebut tidak menghasilkan PAD,” tutur Sekretaris Desa Singajaya, Dedi Kusnadi.
Akan tetapi, Dedi menyebut jika aset gantole dilimpahkan kepada Desa maka akan menghasilkan PAD bagi Pemdes Singajaya.
“Tapi kalau pelimpahan kewenangan pengelolaan dari Pemda KBB ke Pemdes maka insyaallah itu menjadi sumber PAD yang bakal menguntungkan pihak pemerintah desa,” ungkapnya.
Kendati demikian, Pemdes Singajaya tidak hanya berfokus kepada potensi di bidang wisata saja. Masih ada potensi di bidang lain yang bisa dikembangkan, salah satunya pertanian.
“Nanti desa kedepannya sudah bisa mengakomodir dana untuk pengembangan desa wisata tidak menutup kemungkinan potensi-potensi yang ada di desa Singajaya bisa diangkat, diantaranya pertanian dan perkebunan,” kata dia.
Menurutnya potensi di bidang pertanian cukup menjanjikan untuk bisa menjadi sumber PAD serta meningkatkan SDM di Desa Singajaya.
Sehingga ia mengatakan bahwa potensi tersebut harus bisa di manfaatkan serta dikelola dengan baik.
Baca Juga: Jalan Batujajar Kerap Dilanda Banjir Saat Hujan Turun, Camat: Normalisasi Belum Selesai
“Itu adalah salah satu aset atau potensi yang perlu di manfaatkan oleh pemerintah desa,” bebernya.
Penataan konsep desa wisata, lanjutnya, masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemdes Singajaya saat ini.
“Mungkin yang jadi kendala mungkin dalam penataan konsep untuk membangun sebuah desa wisata,” pungkas Dedi.***