Mentalitas Jadi Kendala Dinsos KBB dalam Bantuan Prokus

  • Muhammad Akbar
  • 05/12/2022
  • 15:34
Kabid Dayasos DInsos KBB Abun Bunyamin saat diwawancarai di Kantor Desa Mukapayung

Cililinku,- Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat (KBB) lakukan survei penerima manfaat bantuan Program Kewirausahaan (prokus) di wilayah Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Senin 5 Desember 2022.

Kabid Dayasos, Abun Bunyamin menyebutkan bahwa wilayah KBB mendapatkan bantuan prokus pada masa Julari Batubara yang merupakan mantan Kementrian Sosial.

Dalam survei yang dilakukan oleh Dinsos KBB ini bermaksud merencanakan penerima manfaat prokus sebelumnya untuk diberikan kembali bantuan.

Baca Juga: Sandiaga Uno Apresiasi SMAN 15 Garut Karena Pianika Pemersatu Bangsa, Menparekraf: Keren Pisan Euy!

“Ada rencana, mereka (penerima manfaat) yang sudah mendapatkan bantuan akan mendapatkan lagi, berupa uang” jelas Abun.

Para pelaku usaha yang menjadi sasaran Dinsos KBB rata-rata sudah mulai berkembang atau terbantu lantaran adanya bantuan prokus.

Dinsos untuk saat ini akan terus melatih para pelaku usaha supaya bisa pintar dalam bidang manajemen dan marketing. 

“Sudah mulai terbantu, tinggal nanti kita membantu mereka dari mulai sistem manajemen dan marketingnya” kata Abun.

Abun menuturkan bahwa semua penerima manfaat pada dasarnya bukanlah usahawan, melainkan hanya orang awam yang masih membutuhkan binaan supaya dapat mengembangkan usahanya.

“Pada dasarnya penerima manfaat yang dibina bukan usahawan, hanya masyarakat biasa yang coba kita didik untuk menjadi pengusaha yang handal” tuturnya.

Kendati begitu, terdapat satu kendala yang terus diperhatikan oleh pihak Dinsos KBB yakni soal mentalitas.

Baca Juga: Serial Bestie Episode 8 Kapan Tayang? Berikut Jadwal dan Sinopsisnya

“Yang menjadi satu kendala yakni soal mentalitas lantaran memang bukan usahawan, hal itulah kita akan terus dorong agar pelaku bisa menjadi pengusahan yang besar,” jelasnya.

Usaha dorongan pihak dinsos bisa terbukti lewat pengusaha teh tarik rayi raka asal Cijanten, Desa Batulayang.

“Kasus sederhana, pelaku usaha teh tarik rayi raka yang berada di Cijanten, dulu yang hanya menghasilkan 50 cup sekarang sudah menjadi ribuan,” tuturnya lagi.***

Trending

Berita Terkini

logo

© Copyright 2024 cillinku.com