Gawat! Bukan Cuma Data Pribadi, Hacker Bjorka Klaim Berhasil Bocorkan Dokumen Rahasia Negara Milik Presiden RI
- Gilang Fathu
- 10/09/2022
- 11:59
Cililinku, -Kabar mengenai kebocoran data pribadi masyarakat Indonesia oleh hacker sedang menjadi perhatian publik akhir-akhir ini.
Bukan hanya data pribadi, bahkan hacker tersebut diduga juga memperjual belikan data dan informasi milik pemerintah Indonesia.
Kebocoran data pribadi tersebut diduga dilakukan oleh oknum di forum Breached Forum dengan nama akun “Bjorka”.
Baca Juga: Jam Berapa Cinta Setelah Cinta Hari Ini Sabtu 10 September 2022 Tayang? Simak Informasinya
“Peringatan, Transaksi Surat dan Dokumen kepada Presiden Indonesia 679K dibocorkan ke deep web oleh aktor jahat “Bjorka”,” tulis akun @Darktracer_int.
Oknum tersebut juga mengunggah sebuah foto tangkapan layar yang menunjukan tentang data dokumen rahasia yang dimiliki oleh Presiden Republik Indonesia.
Kebocoran data pribadi ini tentunya merupakan hal yang sangat fatal mengingat bisa saja disalah gunakan oleh seseorang.
Berbagai respon ditunjukan oleh masyarakat Indonesia tentang kebocoran data tersebut.
“Ini serius kah??,” tanya @alharvaro
“Wahhh Mampuss Ini Kerjaan Orang Bssn Makin Banyak Aja gara2 Pak Bos Kominfo,” tulis @sayaka9_6.
“Negara mah bodo amat, namanya juga Negara Open Source,” cuit @arifmuhamadddd_.
Risiko dan Bahaya Kebocoran Data Pribadi
- Membobol keuangan
Data pribadi bisa dimanfaatkan untuk membobol rekening keuangan. Ini biasanya dilakukan lewat manipulasi secara soail dengan mengelabui Korban.
Tentunya hal tersebut sangat membahayakan bagi masyarakat karena pelaku aslinya bisa terhindar dari tuduhan pembobolan jika diketahui pihak berwajib.
- Pinjaman Online
Sama seperti sebelumnya, dengan data milik orang lain bisa dipergunakan untuk penyalahgunaan pinjaman online.
Pelaku bisa menggunakan data pribadi milik orang lain untuk melakukan pinjaman online dan tidak membayarnya.
Sehingga korban yang tidak tahu menahu soal pinjaman tersebut bisa diteror untuk pengembalian uang dan bunga.
- Digunakan untuk kepentingan politik
Data pribadi penduduk yang bocor bisa digunakan untuk memetakan profil pemilik data – misalnya untuk keperluan politik atau iklan di media sosial. Data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014, misalnya, pernah dibobol peretas dan berisiko digunakan dengan tujuan tidak baik.
***
Baca Juga: Sinopsis Dikta dan Hukum Episode 9B, Seperti Orang Putus Asa, Nadhira Larang Dikta Buat Wish List