Tragedi Kanjuruhan Jadi Duka Mendalam, Pakar Komunikasi: Berpotensi Turunkan Kepercayaan Pada Polri

  • Gilang Fathu
  • 03/10/2022
  • 14:16
130 orang lebih dipastikan meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang menjadi duka mendalam bagi bangsa Indonesia./Foto: dok.polri

Cililinku, -130 orang lebih dipastikan meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 yang menjadi duka mendalam bagi bangsa Indonesia.

Peristiwa yang menjadi sejarah kelam di persepakbolaan Indonesia ini bisa menjadi tragedi terbesar kedua di dunia yang banyak memakan korban.

Sehingga perlu evaluasi menyeluruh agar tragedi ini tidak terjadi lagi di Indonesia. juga investigasi atas semua aspek yang membuat peristiwa nahas ini terjadi.

Baca Juga: Biodata dan Profil Alisia Rininta Pemeran Novia di Sinetron Takdir Cinta yang Kupilih

Salah satu hal yang disorot adalah tetap berlangsungnya pertandingan di malam hari, padahal Polri sudah meminta agar pertandingan itu digeser ke sore hari.

Masalah ini menjadi menarik sebab ngototnya PSSI dan PT LIB untuk tetap menggelar pertandingan pada malam hari.

Alasannya karena besarnya nilai komersial yang didapat televisi dari iklan jika siaran pertandingan terjadi pada malam hari.

Pakar komunikasi, Rahmat Edi Irawan melihat perlunya semua pihak untuk terbuka dalam melakukan evaluasi.

Sebab infrastruktur stadion dan kesiapan aparat keamanan dinilai kurang menunjang jika pertandingan digelar malam hari.

“Jika memang ada sesuatu yang harus diubah atau diperbaiki, harus berbesar hati untuk melakukannya. Tidak ada nilai pertandingan sepakbola apapun yang setara dengan satu saja nyawa yang hilang”, jelasnya seperti dikutip dari laman resmi Polri.

Maka dari itum Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya akan mengusut tuntas penyebab terjadinya tragedi kanjuruhan.

Baca Juga: Cinta Setelah Cinta Hari Ini Minggu 2 Oktober 2022: Kasian Banget! Ini Isi Hati Nila Ditengah Suasana Perceraian Niko dan Starla

Bahkan Presiden RI juga meminta pengusutan kasus ini dilakukan secara menyeluruh dan menemukan dalang yang menjadi penyebab terjadinya tragedi tersebut.

Lebih dari itu, Rahmat menilai jika kasus yang terjadi di Malang ini berpotensi menurunkan kepercayan publik pada institusi Polri.

Oleh karenanya ia meminta serta mendukung langkah Kapolri yang ingin menuntaskan kasus ini.

“Kasus ini berpotensi menurunkan kembali kepercayaan publik pada institusi Polri, yang turun drastis sejak kasus Sambo. Jika kasus Tragedi Kanjuruhan ini hanya dijadikan pelajaran, tanpa adanya proses hukum, maka pengusutan siapa penyebab kasus ini dibiarkan, tanpa adanya proses hukum” demikian ujarnya.***

Trending

Berita Terkini

logo

© Copyright 2024 cillinku.com