Rencana Penundaan Pembangunan KCJB Walini, Pemkab Bandung Barat Manfaatkan Pengembangan Stasiun Padalarang
- Muhammad Akbar
- 25/10/2021
- 22:30
Cililinku, -Pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di kawasan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat rencananya akan ada pembatalan atau ditunda.
Hal tersebut direspon positif Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat, Senin (25/10/2021).
Pelaksana Tugas (Plt) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Hengky Kurniawan mengatakan, stasiun KCJB yang sedang dibangun dengan mengambangkan Stasiun Padalarang yang saat ini ada menjadi stasiun singgahan yang terintegrasi antara cepat dengan kereta dalam Kota Bandung Raya.
“Pembangunan TOD Walini memang belum ada kepastian ditunda atau akan dilanjutkan. Tapi kita mengambil keuntungan dengan dikembangkannya Stasiun Padalarang menjadi stasiun singgahan bagi Kereta Cepat,” katanya yang dilansir dari inilahkoran.com.
Hengky menilai dari dikembangkannya Stasiun Padalarang menjadi stasiun kereta cepat terdapat keuntungan yakni kawasan sekitarnya akan tertata. Hal itu menurutnya akan berimbas kepada ekonomi masyarakat yang tentunya akan terdongkrak.
“Dengan adanya penataan kawasan Stasiun Padalarang nantinya akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan Pemda KBB saat ini sedang melaksankan kajian di sekitar kawasan Stasiun Padalarang. Termasuk bagaimana memperluas jalan ke kantor pemda dan juga penataan di sekitar jalan Simpang Panaris dan Gedong Lima.
“Nantinya konsep yang ada bisa ditawarkan ke investor untuk pengembangannya dan bagaimanapun ini kan proyek strategis nasional jadi ada pembagian tugas dan kewenangan pusat, provinsi, dan kabupaten,” jelasnya.
Ia mengaku sudah bertemu dengan Direktur Sapras Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menyebutkan bahwa Stasiun Kereta menjadi stasiun tambahan kereta cepat.
Sementara terkait nasib dari kawasan Walini, Hengky menyebutkan, di lokasi itu telah diakukan pengkajian bahwa sebelumnya akan dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).
Akan tetapi dikarenakan adanya keterbatasan anggaran di pusat dan agar tidak membebani APBN, maka dari itu prioritas pemerintah pusat lebih mendahulukan trase kereta cepat daripada membangun TOD Walini.
“Ya kita ikut pemerintah (pusat), karena pasti ada skala prioritas dalam mengejar beroperasinya kereta cepat Jakarta Bandung diakhir 2022 nanti,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Asisten Daerah 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Pemda KBB, Maman Sulaeman menambahkan, ke depan kawasan Padalarang akan menjadi daerah metropolis di KBB sebab ditata jadi sentra bisnis dengan ditunjang akses transportasi yang terintegrasi.
“Jalannya akan diperlebar seperti di depan stasiun, Jalan Gedong Lima, Simpang Panaris, dan Jalan Underpass Padalarang ke Cisarua, dengan Right of Way (ROW) sekitar 15 meter,” ujarnya.
Ia menyebut, akses jalan tersebut sebagai daya dukung penumpang dari Jakarta pengguna kereta cepat.
“Di Gedong Lima juga akan dibangun Terminal Tipe C, sehinga semua transportasi terintegrasi, karena akses Tol Cipularang dan kereta lokal Bandung Raya juga ada,” ujarnya.*