Preeklamsia, Penyakit yang Dialami Andin Sinetron Ikatan Cinta, Penyebab, Gejala Hingga Cara Mengobatinya
- Muhammad Akbar
- 03/02/2022
- 14:47
Cililinku, Sinetron Ikatan Cinta pada hari ini bakal menceritakan Andin yang mengidap penyakit preeklamsia di tengah masa kehamilannya, berikut penyebab, gejala dan cara mengobati penyakit tersebut, Kamis 3 Februari 2022.
Melansir dari lamam alodokter.com, preeklamsia merupakan kondisi yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu, kondisi ini mengalami peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine.
Andin harus segera memberikan penanganan terhadap preeklamsia yang dialaminya, lantaran guna mencegah kompilkasi dan tidak terjadi perkembangan eklamsia yang bisa mengancam nyawa ibu hamil dan janin.
Penyebab Preeklamsia
Untuk sementara ini penyebab dari preeklamsia masih belum diketahui pasti. Namun ada dugaan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh kelainan perkembangan dan pungsi plasenta yaitu organ yang berfungis menyalurkan darah dan nutrisi untuk janin.
Walaupun belum diketahuo pasti, berikut beberapa faktor yang dapat memicu ganggan pada plesenta:
- Pernah atau sedang menderita diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit autoimun, dan gangguan darah
- Pernah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
- Baru pertama kali hamil
- Hamil lagi setelah jeda 10 tahun dengan kehamilan sebelumnya
- Hamil di usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun
- Mengandung lebih lebih dari satu janin
- Mengalami obesitas saat hamil, yang ditandai dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥30 kg/m2
- Kehamilan yang sedang dijalani merupakan hasil metode bayi tabung (in vitro fertilization)
- Ada riwayat preeklamsia dalam keluarga
Gejala Preeklamsia
Preeklamsia pada umumnya berkembang secara bertahap. Berikut gejala yang akan muncul saat mengidap penyakit tersebut:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Proteinuria (ditemukannya protein di dalam urin)
- Sakit kepala berat atau terus-menerus
- Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau sensitif terhadap cahaya
- Nyeri di ulu hati atau perut kanan atas
- Sesak napas
- Pusing, lemas, dan tidak enak badan
- Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun
- Mual dan muntah
- Bengkak pada tungkai, tangan, wajah, dan beberapa bagian tubuh lain
- Berat badan naik secara tiba-tiba
Cara Mengobati Preeklamsia
Cara untuk mengatasi preeklamsia yakni janin dilahirkan. Namun sebelum waktunya untuk melahirkan, terdapat beberapa penanganan untuk mengatasi keluhan dan mencegah komplikasi :
Baca Juga: Nonton Streaming Balika Vadhu 3 Februari 2022, Klik Disini!!!
- Obat-obatan
Obat antihipertensi
Obat antihipertensi biasanya diberikan jika tekanan darah ibu hamil sangat tinggi. Umumnya jika tekanan darah ibu hamil masih berkisar pada 140/90 mmHg, tidak diperlukan pemberian obat antihipertensi.
Obat kortikosteroi
Obat ini digunakan pada preeklamsia berat atau saat terjadi sindrom HELLP. Selain itu, obat ini dapat mempercepat pematangan paru-paru janin.
Obat MgSO4
Pada preeklamsia berat, dokter akan memberikan suntikan MgSO4 untuk mencegah komplikasi, seperti kejang.
- Perawatan di rumah sakit
Bila preeklamsia cukup berat atau semakin parah, ibu hamil akan dirawat agar kondisinya terpantau. Selama perawatan, dokter akan melakukan pemeriksaan darah, NST, dan USG secara rutin guna memantau kesehatan ibu hamil dan janin.
- Perawatan setelah melahirkan
Setelah melahirkan, pemantauan tetap perlu dilakukan. Biasanya, pasien perlu menjalani rawat inap beberapa hari setelah melahirkan. Pasien juga tetap perlu mengonsumsi obat antihipertensi yang diresepkan oleh dokter dan melakukan kontrol rutin sampai sekitar 6 minggu setelah melahirkan.
Demikian info yang bisa disampaikan oleh tim cililinku.com, semoga bermanfaat.***
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 3 Februari 2022, Ricky Semakin Nyolot, Nino Kesal, Ehh… Elsa Malah Bimbang