Nah Ini Wajib Nyoba, Kafe Pinggir Perairan Saguling Lagi Hits di Cililin
- Muhammad Akbar
- 11/04/2021
- 16:35
Cililinku, Cililin-Xpose Resto and Cafe salah satu tempat hits yang wajib dikunjungi saat sedang berada di Cililin.
Xpose Resto and Cafe itu terletak di Kampung Sukatani RW 5 Desa Cililin Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat.
Tempat makan itu menghadap ke arah pemandangan perairan saguling dan pegunungan yang membuat sejuk penglihatan.
Selain itu, tempat itu disediakan juga fasilitas berupa wifi dan bisa memandang indahnya pemandangan sambil berkaraoke.
Tedi Haryadi pemilik tempat tersebut mempunyai inspirasi membuat cafe ini dari kunjungan kerjanya ke Kintanmani, Bali saat masih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat.
“Saat itu saya berfikir mungkin sudah tidak akan menjadi dewan lagi, saat melihat pemandangan di Kintanmani, kebetulan rumah saya dekat dengan perairan saguling yang seperti danau, ada juga pegunungan, jadi saya pikir boleh juga saya manfaatin,” katanya.
“Alhamdulillah ada uang sisa kampanye, lalu saya buat resto ini,” tuturnya.
Ia sudah memiliki konsep dengan adanya lapang basket dan kolam renang sebelumnya yang ia miliki. Setelah main basket, lalu bisa berenang setelahnya bisa langsung makan ke resto dengan disajikan pemandangan indah itu.
“Ya saya pikir ini salah satu daya tarik untuk Cililin kedepannya, walaupun ini masih soft opening, saya masih belajar, pasalnya saya belum pernah berbisnis restoran, ya kurang lebih sudah 8 bulan buka, alhamdulillah bisa memperkerjakan 10 karyawan, omset juga tetap ada walau di tengah pandemi ini, yang penting saya ga nombok aja gitu,” jelasnya.
Ia mengatakan resto miliknya itu banyak fungsinya bisa dipakai nobar bahkan pernah dipakai untuk acara nikahan.
“Karena di jaman sekarang ini orang pingin acara pernikahan dengan suasana yang lain lah, seperti pemandangan perairan saguling dan pegunungan yang indah ini,” ujarnya.
“Kedepannya sih saya perbagus lagi, seperti ada tamu jauh rekan saya ingin menginap, sedangkan kamar saya di rumah ada dua, otomatis harus menginap di Bandung, ya kalau ada hotel sekelas bintang 3 lumayan juga,” lanjutnya.
Makanan yang disajikan ia mengatakan bahwa konsepnya itu universal. Awalnya ia bosean dengan menu nasi liwet saja, lalu membuat menu ala eropa seperti spageti atau yang lainnya, namun malah banyak permintaan nasi liwet, jadinya kepakai juga. “Jadinya dibuat universal saja, untuk anak muda ada burger, spageti dan semacamnya, sedangkan untuk orang tua ada juga menu liwet,” ujarnya.
Ia mengatakan harga menu restonya paling ekonomis dari harga 10 ribu sampai 120 ribu.
“Sebutnya kaya makanan bintang lima tapi harga kaki lima,” ujarnya sambil tertawa. (pur)