
Cililinku, -Lahan pertanian di Desa Citapen, Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin berkurang. Padahal pertanian jadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Semakin berkurangnya lahan pertanian salah satunya diakibatkan karena pembangunan perumahan yang terjadi beberapa tahun terakhir. Hal itu bersamaan dengan meningkatnya jumlah penduduk di Desa Citapen.
“Saat ini lahan pertanian di Desa Citapen hanya tersisa 30 persen lagi,” kata Sekretaris Desa Citapen Muhammad Irfan Romadloni.
Dari data yang dimilikinya, Desa Citapen ini merupakan kawasan peta kuning. Artinya kependudukannya cukup banyak.
Hal yang sangat bepengaruh terhadap berkurangnya persawahan di Citapen adalah perumahan. Irfan menyebut ada tiga perumahan yang telah berdiri di Desa Citapen.
“Ada tiga perumahan di Desa Citapen terus padat penduduknya juga terus berkembang. Jadi secara perlahan lahan pertanian sedikit demi sedikit berkurang,” bebernya.
Angka tersebut masih bisa berkurang, kata Irfan, jika jumlah penduduk terus bertambah sehingga kebutuhan lahan untuk dijadikan rumah akan meningkat juga.
“Besar kemungkinan bisa. Soalnya kalau dilihat dari pertumbuhan penduduk juga lumayan dari datang, pindah, dan mati,” katanya.
Namun Pemdes Citapen masih bisa memanfaatkan kepadatan penduduk yang kian bertambah untuk meningkatkan perekonomian warganya meski lahan pertanian sudah berkurang.
Salah satu caranya yaitu dengan mengajak masyarakat untuk menanam tanaman yang bisa dimakan dengan cara memanfaatkan pekarangan rumah.
“Meski pertanian tinggal 30 persen, tapi kita ada rumah pakan lestari. Jadi pekarangan rumah itu yang kita manfaatkan. Seandainya penduduk bisa mengembangkan pertanian di pekarangan rumah, minimal pengeluaran ekonomi belanja sehari-harinya bisa berkurang,” Ucapnya.
Masih kata Sekdes, menanam dan memanen makanan sendiri memiliki kelebihan yang dimana kesehatan dan kualitasnya bisa terjamin.
Sehingga masyarakat diharapkan bisa menghadapi resesi di 2023 seperti yang telah diprediksi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.***