Kisah Hanzhalah Menantu Rasulullah: Sehari Masuk Islam, Mati Syahid Jasadnya Dimandikan Malaikat
- Gilang Fathu
- 27/01/2022
- 08:49
Cililinku, -Sebuah perang yang cukup besar sedang terjadi di Madinah pada waktu itu.
Hanzhalah bin Abu Amir adalah anak dari pemimpin suku Aus yang terbilang keluarga yang cukup kaya.
Pasukan muslim berjaga di pos-pos tertentu di Madinah dan bersiap bila pasukan Abu Sofyan menyerang.
Baca Juga: KEJAM… Jutaan Warga Yahudi Dibantai Nazi, Peristiwa Hari Ini 27 Januari 2022
Ternyata Ayahnya, Abu Amir bin Shafy adalah sosok yang sanag membenci Islam.
Dia mendapat Julukan Abu Amir Lelaki karena kebenciannya kepada Islam dan lainnya.
Akan tetapi julukan dari Abu Amir menjadi lelaki fasik ketika Yastrib sudah dikuasai.
Pernah dengan sombongnya Abu Amir berkata jika kaumnya yang sudah masuk Islam pasti akan mengikutinya lagi dan bergabung dengan Quraisy.
Akan tetapi dengan menyebutkan dirinya, “Wahai Bani Bani Aus, Aku Abu Amir,,,”, orang-orang Aus yang muslim menimpal perkataan Abu Amir, “Wahai lelaki fasik, Allah tidak akan memberkatimu…”
Abu Amir lari terbirit-birit untuk melarikan diri dari serangan yang diluncurkan kepada dirinya.
Ternyata di dalam penyerangan tersebut ada anaknya sendiri, ia adalah Hanzhalah.
Baca Juga: Nonton Streaming Ikatan Cinta Hari ini, Jangan Sampai Lupa!!!
Hanzhalah bin Abu Amir telah masuk islam ketika mengetahui besok paginya akan mengahadapi pasukan musuh.
Sebuah keputusan yang tenang untuk menikahi Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul adalah anak sahabat bapaknya.
Padahal di pagi harinya ia akan berperang berasama dengan kaum muslimin melawan kaum kafir Quraisy.
Memiliki niat untuk membahagiakan Jamilah, Hanzhalah bin Abu Amir meminta izin kepada Rasulullah untuk bermalam bersama istri yang baru dinikahinya.
Hanzhalah juga tak tahu apakah keputusannya untuk menemani istrinya itu merupakan awal, bukan akhir.
Rasulullah pada akhirnya memberinya izin kepada Hanzhalah untuk menginap malam itu bersama pengantin yang baru ia nikahi.
Layaknya pasangan pengantin baru, Hanzhalah dan Jamilah menghabiskan malam berdua dan merasa bahagia.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 27 Januari 2022, Wira Sakit Hati, Ingin Balas Dendam Kepada Irvan?
Hingga pada satu titik di kala fajar, panggilan berperang menggema di seluruh langit Madinah. Terdengar suara sayup-sayup seorang yang sedeng berseru.
Ketika suara tersebut sampai ke telinga Hanzhalah, tanpa berpikir dua kali ia langsung melepas dekapan sang istri.
Kemudian Hanzhalah mengambil pedangnya lalu keluar dan berjalan menuju jalan jihadnya.
Jamilah yang menyadari suaminya menerima panggilan jihad juga tergesa-gesa langsung ikut keluar dari rumahnya.
Jamilah mendoakan suaminya yang terbaik untuknya kepada Allah karena baru saja menikah beberapa jam lalu.
Perang pun akhirnya terjadi dimana banyak sekali anak panah berterbangan dalam perang tersebut.
Pada serangan gelombang pertama, pasukan muslimin berhasil mengaagagalkan serangan dari musuh.
Akan tetapi, para pasukan pemanah tidak menghiraukan amanah Rasulullah untuk tetap berada di pos masing-masing.
Pasukan pemanah tersebut sengaja turun dari perbukitan dan ikut mengumpulkan harta rampasan perang.
Hal ini mengakibatkan turunnya penjagaan dan berkurangnya pengawasan beberapa sektor.
Tak butuh waktu lama hingga akhirnya pasuka muslimin terpojok.
Serangan tak terduga itu tak bisa diantisipasi hingga pada akhirnya mengakibatkan banya korban berjatuhan di kubu muslimin.
Disisi lain, Hanzhalah mengeluarkan semua kemampuannya untuk menebas dan menumpas banyak sekali kaum kafir Quraisy.
Pandangan mata Hanzhalah bin Amir bertemu dengan mata Abu Sofyan dan tidak selang beberapa lama hingga pada akhirnya mereka terlibat duel satu lawan satu.
Hanzhalah pun bersiap untuk menebas kepala Abu Sofyan dengan pedang andalannya.
Namun Hanzhalah kecolongan karena ia sendiri berhasil dilukai oleh Syadad bin Al-Aswad hingga membuat Hanzhalah tersungkur.
Tak hanya sampai disitu, orang kafir Quraisy yang ada disekitar langsung menghantam Hanzhalah yang lemas di tanah dengan pedang-pedang dan belati mereka.
Hingga pada akhirnya Hanzhalah tewas ditempat dalam keadaan sedang berperang.
Di kala mengurus banyaknya jasad yang berguguran, mereka menyadari tubuh Hanzhalah yang terbujur di satu sudut bekas medang perang.
Saat para sahabat memperhatikan, itulah saat di mana tubuh Hanzhalah terangkat, kemudian muncullah air yang menetes dan mengguyur keseluruhan jasad Hanzhalah. Tubuh tersebut terbolak balik seakan ada yang memandikannya. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi, hingga pada akhirnya Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh Aku melihat bahwasanya Malaikat memandikan Hanzhalah bin Amir RA antara langit dan bumi dengan air Muzn (mendung) dalam bejana terbaut dari perak.”
Nabi Bersabda, “Allah Subhanahu wataa’ala berfirman: Tiada balasan bagi hamba-Ku yang berserah diri saat Aku mengambil sesuatu yang dikasihinya di dunia, melainkan surga.” (HR Bukhari).***