Kemenag Minta Masyarakat Waspada Cyber Crime di Konten Keagamaan, Netizen: Islamophobia

Cililinku, -Perkembangan digitalisasi yang semakin pesat tidak menyurutkan niat para penjahat cyber atau bisa kita sebut Cyber Crime.

Dalam hal ini kecanggihan teknologi yang kian memudahkan kebutuhan hidup manusia juga memudahkan para pelaku kejahatan dalam melaksanakan aksinya.

Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai beberapa aplikasi di Playstore yang di duga melakukan pencurian data pribadi, termasuk aplikasi yang menyalahgunakan konten azan, salat dan pengingat mengaji.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Refal Hady, Perankan Mas Bian di Wedding Agreement The Series

Seperti yang di lansir di Instagram @infobandungkota, Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Bimas Islam Kemenag, M. Fuad Nasar mendukung himbauan tersebut.

Menurutnya pencurian data bisa memang bisa dilakukan melalui aplikasi apa saja. Untuk itu Kemenag mengimbau masyarakat perlu berhati-hati.

“Modus kejahatan cyber bisa dilakukan di aplikasi dan konten apa saja, tidak terkecuali konten keagamaan yang di butuhkan masyarakat. Sehingga perlu kehati-hatian dan kewaspadaan para pengguna,” ujar Fuad dikutip dari Instagram @infobandungkota pada Minggu 24 April 2022.

Ia pun yakin kepolisian dapat mengusut dan menangkap para pelaku kejahatan cyber tersebut.

Namun beberapa komentar netizen berbanding terbalik dari apa yang di takuti para ahli teknologi, seperti komentar yang di layangkan salah satu akun @bambang.fitriawan “islamophobia” tegasnya dalam kolom komentar.

Ada pula yang membandingkannya dengan aplikasi Peduli Lindungi yang mana untuk akses aplikasi tersebut membutuhkan verifikasi NIK yang tercantum di KTP pribadi.

“Itu aplikasi Peduli Lindungi juga butuh data pribadi juga kan pak polisi? Sampe masuk mall aja harus pake data pribadi segala,” ketik akun @akay_bokay.(gil)***

Baca Juga: Jadi Raksasa Jerman, Bayern Munchen Juara Bundes Liga Beruntun ke-10