Jalur Selatan KBB Baru 15 Persen Diperbaiki, Sekda Sebut Ada Indikasi

  • Muhammad Akbar
  • 25/10/2021
  • 21:26

Cililinku, Ngamprah-Perbaikan jalan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami keterlambatan yang baru mencapai 15 persen dari target awal yang sudah direncanaka.

Hal itu menjadi sorotan dari berbagai pihak, termaksuk Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Sodikin, Senin (25/10/2021).

Asep Sodikin mengatakan hal tersebut mengindikasikan adanya perencanaan yang tidak berjalan dengan baik. Maka dari itu, ia meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), supaya dari pihak kontraktor mempercepat pengerjaan perbaikan di jalur selatan KBB.

Seperti yang diketahui DPUTR KBB bakal melakukan evaluasi terhadap kontrakor pelaksana peningkatan kualitas jalan yang panjangnya 71 KM. Pasalnya dari dua paket pekerjaan, untuk paket pekerjaan satu yang panjangnya kurang lebih 52,5 km ada keterlambatan minus 15 persen dari target awal.

Perbaikan jalan itu dibagi menjadi dua, yaitu sepanjang 52,5 km dari Selacau-Cililin, Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta-Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari, Cilangari-Cisokan, dengan biaya sebesa Rp177 miliar. Serta sepanjang 19,5 km dari Rancapanggung-Cijenuk, Cijenuk-Sarinagen, dan Sarinagen-Baranangsiang, senilai Rp78 miliar.

Menurut Asep, harus ada kajian kenapa hal itu bisa terjadi dan dicarika juga solusinya supata pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan target awal.

“Sejauh ini saya belum mengetahui keterlambatan pekerjaan itu karena faktor apa, sebab itu teknis. Tapi, yang jelas harus ada evaluasi dan langkah cepat Dinas PUTR untuk meminta kontraktor pelaksana jalan khususnya yang dipaket satu, supaya mengejar minusnya,” katanya seperti yang dilansir dari inilah.com.

Ia sebut Pemerintah Daerah KBB mempunyai keinginan dalam segi pengerjaan jalan yang panjangnya kurang lebih 71 km bisa rampung 100 persen di akhir taun. Menurutnya, ketika pelaksanaan di lapangan hingga kini masih belum mencapai target, dikhawatirkan dengan sisa sekitar dua bulan lagi maka target itu tidak akan tercapai.

“Untuk itu perlu adanya kajian dan melakukan langkah-langkah percepatan untuk mengejar minus pekerjaan,” sebutnya.

Walau bagaimanapun, sambung dia, upaya maksimal tetap harus dilakukan agar pekerjaan selesai 100 persen. Sebab jika tidak, maka akan kurang baik mengingat jalan ke wilayah selatan sudah lama didambakan oleh masyarakat agar segera mulus.

“Ini harus secepatnya dilakukan langkah percepatan, jangan dibiarkan. Kita tetap ingin pekerjaan bisa selesai 100 persen di 31 Desember 2021,” bebernya.

Disinggung soal evaluasi kontrak dengan kontraktor pelaksana yang minta perpanjangan, Ia menyebut, hal itu bisa dilihat dari perjanjian dalam kontrak.

Ia menegaskan, jika memang masih sanggup mengejar ketertinggalan, bisa diteruskan diperpanjang. Namun, jika memang tidak sesuai dan tidak sanggup dapat saja dilakukan putus kontrak.

“Acuannya ke kontrak saja, jangan keluar dari kontrak. Biar Dinas PUTR yang memutuskan, saya akan coba komunikasi dulu,” tegasnya.

Trending

Berita Terkini

logo

© Copyright 2024 cillinku.com