Heboh, Tiang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibongkar Hingga Timpa Eskavator, Salah Siapa?
- Puristian Jiwa Permana
- 09/12/2021
- 15:41
Cililinku-Media Sosial dihebohkan dengan salah satu tiang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dibongkar hingga menimpa eskavator.
Para warganet menduga jika tiang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dibongkar itu lantaran salah koordinat. Benarkah itu yang terjadi?
Hingga saat ini PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai penanggung jawab melakukan investigasi terkait tiang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dibongkar.
Dalam video yang beredar, sebuah tiang kereta cepat Jakarta-Bandung sedang dirobohkan oleh tiga ekskavator.
Tak berapa lama, sebuah tiang kereta cepat Jakarta-Bandung seketika ambruk.
Tampak tiang tersebut menimpa eskavator yang ada di bawahnya. Orang yang merekam proses pembongkaran pun tampak cukup terkejut.
Video pembongkaran tiang kereta cepat Jakarta-Bandung itu juga turut dibagikan oleh pegiat media sosial Nandang Burhanudin.
Melalui unggahan di akun Twitter miliknya, Nandang menilai pembongkaran tiang kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan pekerjaan yang sia-sia.
“Pekerjaan yang sia-sia,” tulis dalam akun twitternya, Kamis 9 Desember 2021.
Berdasarkan informasi, pembongkaran salah satu tiang atau pier kereta cepat Jakarta-Bandung itu dilakukan setelah adanya intruksi dari quality PT KCIC dan konsultan supervisi CDJO.
Pembongkaran dilakukan lantaran adanya pergeseran alignment yang menyebabkan tiang atau pier kereta cepat salah koordinat.
Nandang tak mengetahui betul berapa banyak jumlah tiang yang dibongkar dan dibangun ulang itu.
Namun, ia menilai pembongkaran tersebut sangat disayangkan lantaran proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut menelan biaya hingga triliunan rupiah.
“Pembongkaran Pier Kereta Cepat Indo-China (KCIC), konon katanya salah koordinat. Entah ada berapa titik Pier yang dibongkar kerjaan triliunan Prestasi luar biasa,” tutur dia.
Kejadian pembongkaran tiang kereta cepat Jakarta-Bandung itu terjadi di DK 46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, 5 Desember 2021.***