Dua Konser Voice Of Baceprot di Eropa Dibatalkan, Ini Alasannya
- Gilang Fathu
- 30/11/2021
- 12:30
Cililinku, -Kabar kurang gembira datang dari band metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB) yang terpaksa membatalkan dua konser tour nya.
Konser tersebut masuk dalam tour mereka yang bertajuk ‘Fight Dream Believe European Tour 2021’. Dua konser yang terpaksa gagal itu rencananya akan berlangsung di Kota Nijmegen dan Groningen yang dijadwalkan hari ini Selasa, 30 November 2021 dan besok.
“Sangat sedih mengumumkan bahwa pertunjukan kami di @doornroosjenl, Nijmegen pada 30 November dan @veragroningen di Groningen pada 1 Desember harus dibatalkan karena pembatasan Covid-19 baru di Belanda,” tulis VOB di akum instagram mereka, Selasa (30/11).
Padahal, band yang terdiri dari Firrda Marsya Kurnia (vocal dan gitar), Widi Rahmawati (bass) dan Euis Siti Aisyah (drum) sukses melaksanakan konser pertama mereka di Patronaat Haarlem, Belanda.
Alasan konser tersebut dibatalkan lantaran angka Covid-19 di Belanda kembali melonjak.
Dua konser tersebut dibatalkan karena Pemerintah Belanda akan menerapkan pembatasan pada kegiatan.
“Semoga kami masih bisa melihat kalian di pertunjukan kami yang lain di tur,” kata VOB.
Sementara itu, dalam rangkaian tur Eropa ini, VoB masih harus tampil di lima konser lagi. Konser tersebut yaitu dilaksanakan di Brussels,Berlin pada 2 Desember, di Rennes, Francis pada 4 Desember, dan pekan depan konser di Arlon Berlin.
Dilanjutkan dengan tampil di Montbeliard, Perancis pada 9 Desember dan Geneve, Chili pada 10 Desember.
VoB merupakan salah satu grup band yang beraliran metal tanah air yang menyuarakan isu sosial.
Nama ‘baceprot’ itu sendiri diambil dari bahasa Sunda yang memiliki arto bawel atau berisik.
Awalnya, bang yang personelnya perempuan yang menggunakan hijab ini dikenal lewat Youtube karena menampilkan cover lagu milik Rage Against The Machine tahun 2015 hingga lagu
Slipknot.
Kini, VoB dikenal dengan lagu-lagu yang mengandung kritik sosial seperti “School of Revolution”, “Kentut RUUP”, hingga “Perempuan yang Merdeka Seutuhnya”.***