Ini Alasan Mengapa Gas Air Mata Kadaluwarsa Tidak Mematikan Menurut Ahli

  • Gilang Fathu
  • 12/10/2022
  • 14:13
Gas air mata biasanya digunakan oleh pihak keamanan untuk mengamankan situasi demonstrasi atau aksi-aksi dengan banyak massa./Foto: PMJ News

Cililinku, -Gas air mata biasanya digunakan oleh pihak keamanan untuk mengamankan situasi demonstrasi atau aksi-aksi dengan banyak massa.

Namun beberapa waktu lalu penggunaan gas air mata dipakai di dalam stadion yang menyebabkan tragedi mendalam bagi sepak bola Indonesia.

Maka dari itu penggunaan gas air mata harus dilakukan sesuai dari pihak berwajib, termasuk kadaluarsanya.

Baca Juga: Link Nonton Streaming Preman Pensiun 6 Klik Disini, Reymon Buat Anak Buah Darman Babak Belur!

Pakar Kimia dan dosen Universitas Pertahanan, Mas Ayu Elita Hafizah menegaskan penggunaan Gas Air mata yang telah kadaluwarsa kadar kimianya akan berkurang.

“Pernyataan bahwa penyebab kematian akibat penggunaan gas air mata yang kedaluwarsa adalah tidak tepat,” ujar Mas Ayu dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022) dikutip dari PMJ News.

Risiko penggunaan gas air mata terhadap seseorang akan meningkat bila diarahkan langsung kepada seseorang.

Bukan hanya itu, penggunaan dalam jumlah berlebihan serta digunakan pada area tertutup dan digunakan pada kelompok rentan.

“Penggunaan gas air mata CS di lapangan atau ruang terbuka bersifat aman dan tidak berisiko menyebabkan korban jiwa,” ucapnya.

Penggunaan gas air mata, kata dia, legal jika digunakan oleh aparat keamanan untuk menegakkan hukum.

Selain itu, penggunaan gas air mata oleh kepolisian yang menggunakan zat kimia chlorobenzaimalonontrile (CS) sudah sesuai standar internasional.

Baca Juga: Nonton Streaming Cinta Setelah Cinta Hari Ini Selasa 4 Oktober 2022, Jangan Sampai Lupa!

“Terdapat 5 kategori agen kimiawi. Gas air mata atau CS termasuk dalam Riot Control Agent (RCA). Terdapat 2 standar konsentrasi paparan agensi kimia yang umum digunakan dunia adalah OSHA dan NIES,” paparnya.

Mas Ayu juga menyebut jika penggunaan gas air mata oleh polisi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu tidak berbahaya.

Alasannya karena penggunaan gas air mata di ruang terbuka membuat konsentrasi formulanya menyebar.

Sehingga dampak paparan zat akan lebih berkurang fatalitasnya atau tidak mematikan.

Gas air mata akan dimetabolismekan oleh tubuh dan menghasilkan senyawa turunan yang dapat diterima tubuh. Zat kimia yang telah melewati masa kedaluwarsa tidak dapat berfungsi secara optimal,” tandasnya.***

Trending

Berita Terkini

logo

© Copyright 2024 cillinku.com