108 Pelayan Publik dan Lansia di Desa Rancapanggung Jalani Vaksinasi Covid-19

  • Muhammad Akbar
  • 18/03/2021
  • 19:57
Puskesmas Mukapayung kembali menggelar Vaksinasi Covid-19 gelombang kedua untuk pelayan publik Desa Rancapanggung pada Kamis (18/3/2021). (foto: Muhammad Akbar)

Cililinku, Rancapanggung-Puskesmas Mukapayung kembali menggelar Vaksinasi Covid-19 gelombang kedua untuk pelayan publik Desa Rancapanggung pada Kamis (18/3/2021).

Kegiatan tersebut dilakukan di Aula Kantor Desa Rancapanggung Jalan Raya Rancapanggung Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat.

Dokter Puskesmas Mukapayung, Deden Hidayat mengatakan antusias dari vaksinasi pelayan publik ini bagus walaupun sasarannya tidak datang semua.

Ia menjelaskan bahwa hal tersebut karena adanya keterbatasan vaksin. “Jadi kita batasi dahulu, untuk selanjutnya kita menunggu vaksin yang diberi oleh dinas,” ujarnya.

“Ada 12 vial vaksin sinovac yang kita gunakan hari ini,” katanya melanjutkan.

Saat proses vaksinasi pelayan publik ini Deden mengutarakan kesulitannya yaitu dari segi akses jaringan interinet atau wifi di Desa, dikarenakan saat penginputan data membutuhkan akses jaringan.

“Namun semua itu masih bisa diatasi dan proses vaksinasi berjalan dengan lancar”, ujarnya.

Rincian data vaksinasi yang dilakukan di desa rancapanggung menurut keterangan Deden yaitu,  ada 108 orang pelayan publik yang terdaftar. Diantaranya 6 orang Tenaga Pengajar, 93 orang Aparat Desa, 4 orang Tokoh Agama, 1 orang Polisi, dan 4 Tenaga Kesehatan.

“106 berhasil divaksin 2 orang ditunda karena punya gejala penyakit yang tidak memungkinkan vaksin sekarang ini,” katanya.

Kepala Desa Rancapanggung, Asep Sukmajaya mengemukakan bahwa antusias aparat desanya baik.

“Alhamdulillah antusiasnya positif, vaksinasi satu kewajiban mereka karena orang yang langsung bertemu melayani masyarakat”, katanya.

Ia berpendapat setelah divaksin tidak ada efek apa apa untuk sementara ini. “Semoga saja tidak ada efeknya, kalau ada pun semoga efek yang postif, wajar mungkin pengaruh obat,” ujarnya.

Asep pun berpendapat lagi saat disuntik biasa seperti umumnya. “Sama kaya kita di suntik pas sd, kaya suntik cacar sama kok seperti umumnya, cuman hanya beda saat divaksin ini ditangan kiri,” tuturnya.

Ia berharap sesudah adanya vaksinasi ini dapat mencegah penyebaran Covid-19. “Namun  protokol kesehatan harus tetap harus dipakai untuk kesehatan kita,”  tuturnya.

Selain itu juga harapannya kepada semua masyarakat yang ingin di vaksin agar tetap sabar.

“Mudah-mudahan nanti secepatnya pemerintah dapat menyalurkan atau melaksanakan vaksinasi untuk masyarakat umum dan masyarakat tetap harus taati protokol kesehatan,” tutup Asep.  (pur)

Trending

Berita Terkini

logo

© Copyright 2024 cillinku.com